TEMPO Interaktif , Port Elizabeth " Pelatih Brasil Dunga mengisyaratkan dirinya tak akan melanjutkan tugasnya setelah pasukannya tersingkir di perempat final menyusul kekalahan 1-2 dari Belanda di Nelson Mandala Bay Stadium, Jumat (2/7). Saat ditanya tenga masa depan jabatannya, Dungan menjawab: Kami sudah tahu ketika saya mengawali pekerjaan ini bahwa saya tak akan berada di sini selama empat tahun. Ini menyedihkan, ini sulit, tak seorang pun siap menelan kekalahan. Dunga mengambi alih posisi pelatih Brasil dari Carlos Alberto Parreira pada Juli 2006, segera seusai Piala Dunia di Jerman. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan seluruh berita indonesia cerita dari sumber-sumber informasi.
Mantan gelandang bertahan ini menjadi kapten Brasil saat memenangi Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan menjadi runner-up di Prancis empat tahun berikutnya. Diangkatnya Dunga sebagai pelatih terbilang mengejutkan karena ia tak punya pengalaman melatih sebelumnya. Pengangkatannya lebih disebabkan oleh minimnya disiplin dan komitmen di antara para pemain Brasil saat itu. Tindakan pertamanya adalah mencoret para pemain veteran seperti Marcos Cafu, Ronaldo dan Roberto Carlos sebelum kemudian ia kehilangan kesabaran terhadap Ronaldinho sehingga tak memboyongnya ke Afrika Selatan. Dala empat tahun kiprahnya sebagai pelatih Brasil, Dunga berhasil mempersembahkan dua gelar, Copa America 2007 dan Piala Konfederasi 2009. Ia juga membawa Brasil memuncaki babak kualifikasi Piala Dunia 2010 zona CONMEBOL. Terlepas dari prestasi itu banyak fans dan pengamat yang tak menyukai gaya bermain Brasil di bawah Dunga yang mengandalkan kekuatan fisk dan serangan balik. REUTERS | A. RIJAL
Mantan gelandang bertahan ini menjadi kapten Brasil saat memenangi Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan menjadi runner-up di Prancis empat tahun berikutnya. Diangkatnya Dunga sebagai pelatih terbilang mengejutkan karena ia tak punya pengalaman melatih sebelumnya. Pengangkatannya lebih disebabkan oleh minimnya disiplin dan komitmen di antara para pemain Brasil saat itu. Tindakan pertamanya adalah mencoret para pemain veteran seperti Marcos Cafu, Ronaldo dan Roberto Carlos sebelum kemudian ia kehilangan kesabaran terhadap Ronaldinho sehingga tak memboyongnya ke Afrika Selatan. Dala empat tahun kiprahnya sebagai pelatih Brasil, Dunga berhasil mempersembahkan dua gelar, Copa America 2007 dan Piala Konfederasi 2009. Ia juga membawa Brasil memuncaki babak kualifikasi Piala Dunia 2010 zona CONMEBOL. Terlepas dari prestasi itu banyak fans dan pengamat yang tak menyukai gaya bermain Brasil di bawah Dunga yang mengandalkan kekuatan fisk dan serangan balik. REUTERS | A. RIJAL