Dampak negatif game bagi kesehatan
Mengenai dampak negatif dari game dalam kesehatan mungkin tidak ada dampak secara langsung dari bermain game tetapi dampak secara tidak langsung bisa berdampak fatal yaitu Obesitas, terlalu kurus, jantung, bahkan bisa menyebabkan kematian. Hal ini dapat disebabkan karena gamer (sebutan untuk pemain game) memainkan gamenya terlalu lama, tidak mengenal waktu dan tidak memperhatikan kesehatan dirinya sendiri, sehingga badan bisa menjadi kurus ataupun terlalu gemuk.
Saturday, April 25, 2009
Sejarah Game Konsol game
Sejarah Game Konsol game yang membawa perubahan dalam industri game adalah computer space, video game ini dirilis pada tahun 1971. Konsol ini didesain oleh Nolan Bushnell, dia adalah pendiri dari perusahaan game yang cukup besar. Game ini berdasarkan program Space war, game komputer yang dikembangkan Steve Russel, mahsiswa MITCmassachuresscs Institut Of Tehnology. Pada masa itu game ini termasuk yang sulit makannya cuma diproduksi 1.5000 Unit. Perlu diketahui ini adalah game komersial pertama.
Definisi Game
Definisi Game menurut bahasa Indonesia adlah permainan tetapi menurut istilah jaman sekarang game adalah permainan modern yang menggunakan alat elektronik sebagai media permainannya. Kaset game yang akan kita mainkan. Dan konsol game adalah mesin yang khusus dibuat hanya untuk bermain game. Setiap konsol mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan pengontrol yang berbeda pula.
Metode Penulisan
Batasan Masalah
1.3.1 Mengetahui sejarah mesin-mesin game
1.3.2 Mengetahui teknoogi-teknologi yang dipakai dalam game
1.3.3 Mengetahui dampak buruk game bagi Kesehatan
1.3.4 Mengetahui dampak buruk game bagi Psikologi ?
1.3.5 Mengetahui dampak Positif dari bermain game
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Metode Studi Pustaka
1.4.2 Metode Observasi
1.4.3 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Penulisan ini Berguna untuk mengenalkan kepada para pemakai Game tentang sejarah, teknologi, dampak positif, dan dampak negatif dari bermain game.
1.3.1 Mengetahui sejarah mesin-mesin game
1.3.2 Mengetahui teknoogi-teknologi yang dipakai dalam game
1.3.3 Mengetahui dampak buruk game bagi Kesehatan
1.3.4 Mengetahui dampak buruk game bagi Psikologi ?
1.3.5 Mengetahui dampak Positif dari bermain game
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Metode Studi Pustaka
1.4.2 Metode Observasi
1.4.3 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Penulisan ini Berguna untuk mengenalkan kepada para pemakai Game tentang sejarah, teknologi, dampak positif, dan dampak negatif dari bermain game.
sejarah mesin-mesin game
Game, sekarang sudah menjadi Gaya hidup semua kalangan Masyarakat, tapi tidak banyak orang mengetahuisejarah dari mesin Game tersebut atau teknologi-teknologi terbaru dari mesin-mesin game tersebar game bisa menguntungkan atau merugikan para pemakaiannya.
1.2.1. Bagaimana sejarah mesin-mesin game ?
1.2.2 Teknologi – teknologi apakah yang diapakai dalam mesin game ?
1.2.3 Apa dampak buruk game bagi Kesehatan ?
1.2.4 Ada dampak buruk game bagi Psikologi ?
1.2.5 Ada juga dampak positif dari bermain game ?
1.2.1. Bagaimana sejarah mesin-mesin game ?
1.2.2 Teknologi – teknologi apakah yang diapakai dalam mesin game ?
1.2.3 Apa dampak buruk game bagi Kesehatan ?
1.2.4 Ada dampak buruk game bagi Psikologi ?
1.2.5 Ada juga dampak positif dari bermain game ?
meningkatkan Omzet penjualan
Petunjuk Teknis
a. Berdoalah sebelum mengerjakan !
b. Tulislah nama, No absen dan kelas !
c. Kerjakanlah soal – soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Untuk meningkatkan Omzet penjualan perlu di adakan promosi
- Apa yang menjadi tujuan promosi dan apa pula keuntungannya ?
2. Ada pedomannya dalam penentuan bungkus yang dijalankan oleh perusahaan
- Sebutkan dan jelaskan singkat pedoman penentuan bungkus !
3. Suatu perusahaan harus yakin dan tegas tentang sasaran harga yang sudah ditetapkan.
- Apa yang menjadi tujuan perusahaan menetapkan harga (sebutkan dan jelaskan !)
4. Dalam membuat laporan riset perlu adanya prosedur riset secara berurutan
- Sebutkan urut – urutan prosedur riset dalam pembuatan laporan.
5. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembeli dengan melihat kebiasaannya.
- Bagaimana menghadapi sikap kebiasaan – kebiasaan pembeli (sebutkan kebiasaan pembeli dan cara menghadapinya !)
6. Organisasi perusahaan yang menganut konsep pemasaran, semua kegiatan di integrasikan oleh seorang manajer penawaran
- Buatlah bagan struktur organisasi tsb !
7. Diketahui
Biaya Bahan A 75 Unit = Rp. 450.000
B. 50 Unit = Rp. 300.000
Biaya Upah A. 75 Unit = Rp. 300.000
B. 50 Unit = Rp. 200.000
Disamping itu ada tambahan biaya tak langsung sebesar Rp. 1.500.000
Ditanyakan !
Harga pokok per unit untuk A dan B jika ditentukan bahwa penambahan biaya tak langsung di hitung berdasarkan
a. % dari biaya bahan
b. % dari biaya upah
c. % dari biaya langsung
a. Berdoalah sebelum mengerjakan !
b. Tulislah nama, No absen dan kelas !
c. Kerjakanlah soal – soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Untuk meningkatkan Omzet penjualan perlu di adakan promosi
- Apa yang menjadi tujuan promosi dan apa pula keuntungannya ?
2. Ada pedomannya dalam penentuan bungkus yang dijalankan oleh perusahaan
- Sebutkan dan jelaskan singkat pedoman penentuan bungkus !
3. Suatu perusahaan harus yakin dan tegas tentang sasaran harga yang sudah ditetapkan.
- Apa yang menjadi tujuan perusahaan menetapkan harga (sebutkan dan jelaskan !)
4. Dalam membuat laporan riset perlu adanya prosedur riset secara berurutan
- Sebutkan urut – urutan prosedur riset dalam pembuatan laporan.
5. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembeli dengan melihat kebiasaannya.
- Bagaimana menghadapi sikap kebiasaan – kebiasaan pembeli (sebutkan kebiasaan pembeli dan cara menghadapinya !)
6. Organisasi perusahaan yang menganut konsep pemasaran, semua kegiatan di integrasikan oleh seorang manajer penawaran
- Buatlah bagan struktur organisasi tsb !
7. Diketahui
Biaya Bahan A 75 Unit = Rp. 450.000
B. 50 Unit = Rp. 300.000
Biaya Upah A. 75 Unit = Rp. 300.000
B. 50 Unit = Rp. 200.000
Disamping itu ada tambahan biaya tak langsung sebesar Rp. 1.500.000
Ditanyakan !
Harga pokok per unit untuk A dan B jika ditentukan bahwa penambahan biaya tak langsung di hitung berdasarkan
a. % dari biaya bahan
b. % dari biaya upah
c. % dari biaya langsung
macam pembeli maupun penjual
Petunjuk Teknis
a. Berdoalah sebelum mengerjakan !
b. Tulislah nama, No absen dan kelas !
c. Kerjakanlah soal – soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Untuk menentukan penawaran sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor.
- Sebutkan dan jelaskan singkat faktor – faktor yang menentukan penawaran !
2. Dalam menghadapi harga keseimbangan secara umum dapat dibedakan adanya golongan pembeli dan penjual
- Sebutkan dan jelaskan singkat macam –macam pembeli maupun penjual !
3. Baik Kurva permintaan maupun Kurva penawaran punya keistimewaan .
Kurva Permintaan negatif menjadi positif dan Kurva Penawaran positif menjadi negatif
- Sebutkan alasan-alasan mengapa menjadi Kurva Permintaan positif dan menjadi Kurva Penawaran negatif !
4. Buatkan kurva –kurva elastis permintaan dan kurva – kurva elastis penawaran sbb.
a. Ed > 1 Ed < 1 Ed = 1 Ed = 0
b. Es > 1 Es < 1 Es = 1 Es = 0
5. Hitunglah berapa Kofisien elastis permintaan dan penawaran
Harga Jumlah Permintaan Harga Jumlah Penawaran
1. Rp. 500
Rp. 350 100 Unit
125 Unit 3. Rp. 500
Rp. 750 100 Unit
150 Unit
2. Rp. 500
Rp. 750 150 Unit
100 Unit 4. Rp. 1000
Rp. 750 150 Unit
100 Unit
a. Berdoalah sebelum mengerjakan !
b. Tulislah nama, No absen dan kelas !
c. Kerjakanlah soal – soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Untuk menentukan penawaran sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor.
- Sebutkan dan jelaskan singkat faktor – faktor yang menentukan penawaran !
2. Dalam menghadapi harga keseimbangan secara umum dapat dibedakan adanya golongan pembeli dan penjual
- Sebutkan dan jelaskan singkat macam –macam pembeli maupun penjual !
3. Baik Kurva permintaan maupun Kurva penawaran punya keistimewaan .
Kurva Permintaan negatif menjadi positif dan Kurva Penawaran positif menjadi negatif
- Sebutkan alasan-alasan mengapa menjadi Kurva Permintaan positif dan menjadi Kurva Penawaran negatif !
4. Buatkan kurva –kurva elastis permintaan dan kurva – kurva elastis penawaran sbb.
a. Ed > 1 Ed < 1 Ed = 1 Ed = 0
b. Es > 1 Es < 1 Es = 1 Es = 0
5. Hitunglah berapa Kofisien elastis permintaan dan penawaran
Harga Jumlah Permintaan Harga Jumlah Penawaran
1. Rp. 500
Rp. 350 100 Unit
125 Unit 3. Rp. 500
Rp. 750 100 Unit
150 Unit
2. Rp. 500
Rp. 750 150 Unit
100 Unit 4. Rp. 1000
Rp. 750 150 Unit
100 Unit
cita-cita mengenai sejarah
Sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, recht dan negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia yang digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat kita sendiri. Alangkah baiknya jika masih tetap menggunakan dan mempertahankannya sebagai nilai dasar sebagai ciri khas kita sebagai suatu bangsa. Tanpa takut untuk mengembangkannya secara dimamis sesuai dengan perkembangan jaman.
Kartohadiprodjo, S. 1986. Pancasila dan/ dalam Undang-Undang Dasar 1945. Bina Cipta. Bandung.
Syarbaini, S. 2003. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
Kartohadiprodjo, S. 1986. Pancasila dan/ dalam Undang-Undang Dasar 1945. Bina Cipta. Bandung.
Syarbaini, S. 2003. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
pemahaman kerangka berfikir terhadap Pancasila
Dari penjabaran pemahaman kerangka berfikir terhadap Pancasila ditinjau dari segi Ideologi Terbuka diatas, patutlah kiranya diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, recht dan negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.
2.Pancasila merupakan nilai dan cita bangsa Indonesia yang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat kita sendiri.
3.Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945.
4.Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern.
5. Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
6. Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar.
Sehingga ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka sebenarnya sangat relevan dengan suasana pemikiran di alam reformasi ini yang menuntuk transparansi di segala bidang namun masih tetap menjunjung kaidah nilai dan norma kita sebagai bangsa timur yang beradab. Namun dalam kenyatannya di masyarakat masih ada yang berfikir seperti orde lama atau orde baru dikarenakan masih kuatnya doktrin dari penguasa terdahulu, bahkan tidak sedikit yang acuh terhadapnya.
1.Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, recht dan negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.
2.Pancasila merupakan nilai dan cita bangsa Indonesia yang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat kita sendiri.
3.Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945.
4.Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern.
5. Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
6. Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar.
Sehingga ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka sebenarnya sangat relevan dengan suasana pemikiran di alam reformasi ini yang menuntuk transparansi di segala bidang namun masih tetap menjunjung kaidah nilai dan norma kita sebagai bangsa timur yang beradab. Namun dalam kenyatannya di masyarakat masih ada yang berfikir seperti orde lama atau orde baru dikarenakan masih kuatnya doktrin dari penguasa terdahulu, bahkan tidak sedikit yang acuh terhadapnya.
BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a.Stabilitas nasional yang dinamis.
b.Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
c.Mencegah berkembangnya paham liberal.
d.Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.
e.Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a.Stabilitas nasional yang dinamis.
b.Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
c.Mencegah berkembangnya paham liberal.
d.Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.
e.Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.
falsafah bangsa
Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat sebagai suatu ideologi terbuka. Sekalipun suatu ideologi itu bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan ideologi itu sendiri, yang merupakan suatu yang tidak logis. Suatu ideologi sebagai suatu rangkuman gagasan-gagasan dasar yang terpadu dan bulat tanpa kontradiksi atau saling bertentangan dalam aspek-aspeknya. Pada hakikatnya berupa suatu tata nilai, dimana nilai dapat kita rumuskan sebagai hal ikhwal buruk baiknya sesuatu. Yang dalam hal ini ialah apa yang dicita-citakan.
ARTI IDEOLOGI TERBUKA
Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan dalam masyarakatnya sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka bukan hanya dapat dibenarkan melainkan dibutuhkan. Nilai-nilai dasar menurut pandangan negara modern bahwa negara modern hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “... terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan mencabutnya“.
Selanjutnya dinyatakan, “... yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya bernegara ialah semangat, semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan“. Sehingga Hatta pernah berpendapat bahwa elite bangsa sendiri akan bisa lebih kejam daripada penjajah bila tidak dikontrol dengan demokrasi. Apakah di Indonesia sudah berjalan demokrasi yang kita dambakan ?.
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber dan berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikian, ideologi tersebut akan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Hal ini adalah suatu prasyarat bagi suatu ideologi. Berbeda halnya dengan ideologi yang diimpor, yang akan bersifat tidak wajar (artifisial) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh sekelompok kecil manusia (minoritas) yang mengimpor ideologi tersebut. Dengan demikian, ideologi tersebut menjadi bersifat tertutup.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “... terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan mencabutnya“.
Selanjutnya dinyatakan, “... yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya bernegara ialah semangat, semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan“. Sehingga Hatta pernah berpendapat bahwa elite bangsa sendiri akan bisa lebih kejam daripada penjajah bila tidak dikontrol dengan demokrasi. Apakah di Indonesia sudah berjalan demokrasi yang kita dambakan ?.
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber dan berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikian, ideologi tersebut akan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Hal ini adalah suatu prasyarat bagi suatu ideologi. Berbeda halnya dengan ideologi yang diimpor, yang akan bersifat tidak wajar (artifisial) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh sekelompok kecil manusia (minoritas) yang mengimpor ideologi tersebut. Dengan demikian, ideologi tersebut menjadi bersifat tertutup.
Subscribe to:
Posts (Atom)