TEMPO Interaktif, Palembang - Rapat umum pemegang saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang digelar, Rabu (21/4), memutuskan untuk membagikan dividen final Rp 1,228 triliun. Jumlah ini merupakan 45 persen dari laba bersih Perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 2,7 triliun. Sebelumnya PTBA selalu membagikan deviden sebesar 50 persen dari laba bersih. Menurut Direktur Utama PT BA Sukrisno, penurunan persentase dividen yang dibagikan kali ini disebabkan oleh kebutuhan dana proyek-proyek pengembangan korporasi. Lihat berapa banyak Anda dapat mempelajari tentang berita indonesia ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel diteliti baik? Jangan lewatkan pada seluruh informasi yang besar ini.
Ia menambahkan, sebanyak Rp 1,391 triliun dari 51 persen untuk cadangan. Perolehan laba bersih tahun buku 2009 mencapai Rp 2,778 triliun, atau naik cukup signifikan sebesar 60 persen dibandingkan laba 2008. Hal ini merupakan kontribusi dari penjualan batu bara sebesar 12,5 juta ton. Terkait pembayar dividen interim sebesar Rp 153,6 miliar sudah dibayar pada 15 Desember 2009 dan sisanya Rp 1,073 triliun akan dibayar sebagai dividen tunai kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 1 juni 2010 dan didistribusikan pada 15 Juni 2010. Perusahaan yang berdiri sejak 1981 itu termasuk lima besar produsen batu bara di Indonesia. Bahkan penjualan Bukit Asam dalam negeri terbilang terbesar kedua. Hampir seperempat produksinya, sekitar 22 persen, diekspor ke pasar internasional termasuk Jepang, Taiwan, Malaysia, Pakistan, Spanyol, Prancis,
dan Jerman. ARIF ARDIANSYAH
Ia menambahkan, sebanyak Rp 1,391 triliun dari 51 persen untuk cadangan. Perolehan laba bersih tahun buku 2009 mencapai Rp 2,778 triliun, atau naik cukup signifikan sebesar 60 persen dibandingkan laba 2008. Hal ini merupakan kontribusi dari penjualan batu bara sebesar 12,5 juta ton. Terkait pembayar dividen interim sebesar Rp 153,6 miliar sudah dibayar pada 15 Desember 2009 dan sisanya Rp 1,073 triliun akan dibayar sebagai dividen tunai kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 1 juni 2010 dan didistribusikan pada 15 Juni 2010. Perusahaan yang berdiri sejak 1981 itu termasuk lima besar produsen batu bara di Indonesia. Bahkan penjualan Bukit Asam dalam negeri terbilang terbesar kedua. Hampir seperempat produksinya, sekitar 22 persen, diekspor ke pasar internasional termasuk Jepang, Taiwan, Malaysia, Pakistan, Spanyol, Prancis,
dan Jerman. ARIF ARDIANSYAH
No comments:
Post a Comment