TEMPO Interaktif, Kupang - Polisi Air (Pol Air) Polisi daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjunkan tim ke Pulau Raijua untuk menjemput 68 imigran asal Afghanistan yang terdampar di Pulau Raijua. "Mereka sekarang sudah di lokasi," kata Penjabat Bupati Sabu Raijua, Tobias Uly yang dihubungi dari Kupang, hari ini. Sebanyak 68 imigran asal Afghanistan yang semuanya laki-laki berusia dewas, Selasa (16/3) terdampar di Desa Kolorae, Pulau Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, setelah kapal kayu yang ditumpangi dari Makasar dihatam gelombang dan kehabisan bahan bakar ketika hendak berlayar menuju Australia.
Imigran tersebut sudah diamankan di Pos polisi (Pospol) Raijua, namun Nahkoda dan anak buah kapal (ABK) kapal kayu itu kabur. Pemerintah Sabu Raijua sudah berkoordinasi dengan Polisi Air (Polair) Polda NTT, International Organsation Migration (IOM) dan UNHCR untuk menangani para imigran gelap tersebut. "Hari ini IOM dan UNHCR serta imigrasi menggunakan kapal perintis menuju ke Raijua," katanya. Sebelumnya, pada 13 Januari lalu sebanyak 55 imigran asal Afghanistan dan Turki juga terdampar di kabupaten tersebut, ketika hendak mencari suaka ke Australia. Dari jumlah itu, 41 orang diantaranya kabur ke Australia. Kaburnya imigran itu diduga dibantu oleh aparat kepolisian setelah dibayar sebesar Rp 400 juta. YOHANES SEO
Imigran tersebut sudah diamankan di Pos polisi (Pospol) Raijua, namun Nahkoda dan anak buah kapal (ABK) kapal kayu itu kabur. Pemerintah Sabu Raijua sudah berkoordinasi dengan Polisi Air (Polair) Polda NTT, International Organsation Migration (IOM) dan UNHCR untuk menangani para imigran gelap tersebut. "Hari ini IOM dan UNHCR serta imigrasi menggunakan kapal perintis menuju ke Raijua," katanya. Sebelumnya, pada 13 Januari lalu sebanyak 55 imigran asal Afghanistan dan Turki juga terdampar di kabupaten tersebut, ketika hendak mencari suaka ke Australia. Dari jumlah itu, 41 orang diantaranya kabur ke Australia. Kaburnya imigran itu diduga dibantu oleh aparat kepolisian setelah dibayar sebesar Rp 400 juta. YOHANES SEO
No comments:
Post a Comment