TEMPO Interaktif, Bandung - Satu per satu bayi kembar empat pasangan Purwadi, 43 tahun, danUmi, 29 tahun, meninggal. Dua bayi terakhir warga Kampung Sukagalih,Cimahi Selatan, Jawa Barat, itu meninggal kemarin malam dan Sabtu (5/6)dinihari tadi. Sebagian besar informasi ini datang langsung dari kata kunci%% pro. Hati-hati membaca sampai akhir benar-benar menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.
Menurut Purwadi, kedua buah hatinya itu meninggaldi Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, Cimahi, dan ruang perawatan khusus bayi(NICU) Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung. Sebelumnya, kedua bayi lainnyameninggal di Rumah Sakit Umum Cibabat, Cimahi, pada Kamis malam lalu. "Malam tadilangsung dimakamkan dekat rumah," kata penjual mie ayam keliling itu,Sabtu (5/6). Bagi pasangan tersebut, kelahiran anak kembar empat ini adalah yang pertama.Kamis (3/6) lalu, mereka lahir secara prematur di tengah kandunganmasih berusia enam bulan. Keluarga, terutama istrinya, kata Purwadi, sangatkehilangan dan bersedih atas kejadian ini. "Kami hanya bisa pasrah,"ujarnya. Keluarga itu mengaku tak punya biaya besar untuk membawabayi-bayi mereka ke ruang NICU sehingga terlambat ditolong setelah persalinan di Rumah Sakit Cibabat. Setelah terkumpul dana dari donaturlewat pemberitaan di media massa, keluarga akhirnya sanggup membawa keRumah Sakit Borromeus. Namun akhirnya tak ada satu pun bayi mereka yang selamat. ANWAR SISWADI
Menurut Purwadi, kedua buah hatinya itu meninggaldi Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, Cimahi, dan ruang perawatan khusus bayi(NICU) Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung. Sebelumnya, kedua bayi lainnyameninggal di Rumah Sakit Umum Cibabat, Cimahi, pada Kamis malam lalu. "Malam tadilangsung dimakamkan dekat rumah," kata penjual mie ayam keliling itu,Sabtu (5/6). Bagi pasangan tersebut, kelahiran anak kembar empat ini adalah yang pertama.Kamis (3/6) lalu, mereka lahir secara prematur di tengah kandunganmasih berusia enam bulan. Keluarga, terutama istrinya, kata Purwadi, sangatkehilangan dan bersedih atas kejadian ini. "Kami hanya bisa pasrah,"ujarnya. Keluarga itu mengaku tak punya biaya besar untuk membawabayi-bayi mereka ke ruang NICU sehingga terlambat ditolong setelah persalinan di Rumah Sakit Cibabat. Setelah terkumpul dana dari donaturlewat pemberitaan di media massa, keluarga akhirnya sanggup membawa keRumah Sakit Borromeus. Namun akhirnya tak ada satu pun bayi mereka yang selamat. ANWAR SISWADI
No comments:
Post a Comment