Kebanggan Ratna Sarumpaet, juga mengharumkan dunia perfilman Indonesia, pasalnya keberhasilan film garapan Ratna yang berjudul Jamila dan Sang Presiden mendapatkan penghargaan pada Asiatica Filmme diele Festival (AFF) yang berlangsung di Roma beberapa waktu lalu. Pendiri teater Satu Merah Panggung ini mengaku bangga, atas keberhasilannya Saya sangat bangga atas penghargaan tersebut, ujarnya, seperti dilansir Antara. Tidak hanya itu saja, Ratna pun bangga Jamila dan Sang Presiden mendapatkan penghargaan dari The Network for the Promotion of Asian Cinema ( Netpac). Netpac sendiri merupakan sebuah organisasi perfilman yang beranggotakan lebih dari 29 negara yang berkantor di Singapura. Ada sekitar 70 judul film yang mendapat penghargaan dari Netpac, penghargaan ini diberikan untuk lebih memperkenalkan film-film Asia ke dunia. Ini merupakan penghargaan berkelas intenasional dari sebuah organisasi perfilman ternama ungkapnya. Jamila dan Sang Presiden merupakan film Indonesia kedua yang mendapatkan penghargaan dari Netpac. Sebelumnya film karya Garin Nugroho Bird Man Tale telah lebih dulu menyabet penghargaan Netpac pada 2003 yang diadakan di Berlin Internasional Film Festival Bagaimana Anda bisa meletakkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit hikmat yang mengubah segalanya.
Jamila dan Sang Presiden bercerita tentang kasus perdagangan anak di Indonesia, banyak pesan sosial dan kritik dalam film garapan Ratna ini. Dengan diterimanya penghargaan ini Ratna berharap pesan moral yang terkandung dalam Jamila dan Sang Presiden dapat dilihat siapa saja yang menontonnya termasuk masyarakat dunia. Saya membuat film ini bukan untuk mendapatkan penghargaan tapi karena ingin mengangkat kasus yang selama ini jarang diangkat di film film tanah air, yaitu soal perdagangan anak pungkasnya. Untuk share artikel ini, Klik Untuk melihat Berita Indonesia / Filem lainnya, untuk Forum Tanya Jawab Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini ______________________________________________________ Supported by :
Jamila dan Sang Presiden bercerita tentang kasus perdagangan anak di Indonesia, banyak pesan sosial dan kritik dalam film garapan Ratna ini. Dengan diterimanya penghargaan ini Ratna berharap pesan moral yang terkandung dalam Jamila dan Sang Presiden dapat dilihat siapa saja yang menontonnya termasuk masyarakat dunia. Saya membuat film ini bukan untuk mendapatkan penghargaan tapi karena ingin mengangkat kasus yang selama ini jarang diangkat di film film tanah air, yaitu soal perdagangan anak pungkasnya. Untuk share artikel ini, Klik Untuk melihat Berita Indonesia / Filem lainnya, untuk Forum Tanya Jawab Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini ______________________________________________________ Supported by :
No comments:
Post a Comment