Lebak, (tvOne) Warga Suku Baduy Dalam yang biasa berpakaian putih-putih dan hidup di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membeli ikan asin dengan berjalan kaki hingga puluhan kilometer menuju Pasar Rangkasbitung. "Kami membeli ikan asin ke Pasar Rangkasbitung, selain harganya murah juga banyak pilihan," kata Halim, warga Baduy Dalam yang tinggal di Kampung Cibeo, Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Selasa. The information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia or it will teach you something new. Both are good outcomes.
Halim mengatakan, ia bersama tiga rekanya membeli ikan asin dan keperluan dapur lainya berjalan kaki sekitar 80 kilometer dari Cibeo menuju Pasar Rangkasbitung. Perjalanan ditempuh selama dua hari dan tidak melelahkan, karena naik angkutan dilarang oleh adat. "Kami kemanapun harus berjalan kaki, sekalipun itu ke Jakarta dan Bandung, sebab keputusan adat harus dipatuhi bagi warga Baduy Dalam," katanya. Ia mengatakan, dirinya sudah biasa membeli ikan asin berjalan kaki ke Pasar Rangkasbitung, karena banyak pilihan juga harganya terjangkau. "Jika kami punya milik (memiliki uang) beli ikan asin ke Rangkasbitung, walaupun itu jaraknya mencapai 80 kilometer," ujar Halim yang juga sebagai pemuka adat Baduy Dalam. Sementara itu, tiga rekan lainya mengaku membeli ikan asin ke Pasar Rangkasbitung merasa senang sambil bermain. Adapun, kata mereka, jarak tempuh mencapai puluhan kilometer tidak ada keluhan karena semua angkutan kendaraan dilarang oleh adat. Meskipun berjalan kaki turun naik gunung kendeng di kawasan Baduy serta terik matahari melintasi aspal tidak ada masalah. "Kami tetap mematuhi adat dengan tidak naik angkutan kendaraan," kata Sudin, warga Baduy Dalam yang tinggal di Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak.
Halim mengatakan, ia bersama tiga rekanya membeli ikan asin dan keperluan dapur lainya berjalan kaki sekitar 80 kilometer dari Cibeo menuju Pasar Rangkasbitung. Perjalanan ditempuh selama dua hari dan tidak melelahkan, karena naik angkutan dilarang oleh adat. "Kami kemanapun harus berjalan kaki, sekalipun itu ke Jakarta dan Bandung, sebab keputusan adat harus dipatuhi bagi warga Baduy Dalam," katanya. Ia mengatakan, dirinya sudah biasa membeli ikan asin berjalan kaki ke Pasar Rangkasbitung, karena banyak pilihan juga harganya terjangkau. "Jika kami punya milik (memiliki uang) beli ikan asin ke Rangkasbitung, walaupun itu jaraknya mencapai 80 kilometer," ujar Halim yang juga sebagai pemuka adat Baduy Dalam. Sementara itu, tiga rekan lainya mengaku membeli ikan asin ke Pasar Rangkasbitung merasa senang sambil bermain. Adapun, kata mereka, jarak tempuh mencapai puluhan kilometer tidak ada keluhan karena semua angkutan kendaraan dilarang oleh adat. Meskipun berjalan kaki turun naik gunung kendeng di kawasan Baduy serta terik matahari melintasi aspal tidak ada masalah. "Kami tetap mematuhi adat dengan tidak naik angkutan kendaraan," kata Sudin, warga Baduy Dalam yang tinggal di Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak.
No comments:
Post a Comment