Jakarta, (tvOne) Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu memimpin delegasi Indonesia dalam misi dagang dan kunjungan kerja ke India, tanggal 15-16 Desember 2010, dengan harapan akan meningkatkan hubungan dagang kedua negara. Dalam siaran pers Humas Kementrian Perdagangan RI yang diterima Kamis (16/12), disebutkan tujuan misi ini adalah untuk menindaklanjuti beberapa isu bilateral dalam rangka peningkatan perdagangan kedua negara. Disamping juga mempersiapkan kunjungan Presiden RI ke India pada awal 2011 terutama terkait dengan kerjasama ekonomi kedua negara. Selain Kementerian Perdagangan, Delegasi Indonesia juga terdiri atas berbagai wakil pemerintah. Diantaranya dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, anggota tim "Joint Study Group Indonesia-India Comprehensive Economic Cooperation Agreement" (II-CECA) serta delegasi dari dunia usaha. Delegasi dunia usaha terdiri atas sektor yang dianggap dapat mewakili dan memberikan kontribusi positif bagi perdagangan Indonesia dan India, yakni sektor pengolahan makanan, pulp and paper. Kosmetika dan obat-obatan, otomotif, tekstil, minyak sawit, permesinan, pertambangan dan industri kreatif. Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about mobil keluarga ideal terbaik indonesia, keep reading.
Dalam kunjungan ini Mendag RI melakukan pertemuan bilateral dengan mitra kerjanya, Menteri Perdagangan dan Industri India, Mr. Shri Anand Sharma. "Di samping melakukan tukar pikiran dalam isu terbaru perdagangan multilateral dan regional, pembahasan terpusat pada hasil yang telah dicapai dan bagaimana meningkatkan dan memperluas kerjasama perdagangan, investasi serta ekonomi ke depan," kata Mendag Mari Pangestu. Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri sepakat untuk melanjutkan hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi dimana kedua pihak sepakat untuk memperluas dan memperdalam hubungan perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi. Dengan membentuk mekanisme hubungan yang lebih terarah baik di tingkat pemerintah maupun sektor swasta. "Sebagai salah satu wadah utama adalah perjanjian bilateral yang komprehensif dan kedua belah pihak sepakat bahwa perlu masuk ke tahap berikutnya untuk meningkatkan, memperluas dan mendiversifikasi perdagangan serta mendorong investasi,"katanya. Selain hal tersebut, kedua Menteri juga sepakat untuk membentuk forum dialog antar pemerintah tingkat menteri yang akan bertemu setiap tahun. Forum ini akan bertugas untuk mencari pemecahan masalah atas kendala yang dihadapi para pelaku usaha di lapangan serta lebih bersifat memberikan fasilitasi pada peningkatan intensitas perdagangan dan investasi. Pada pertemuan kedua kepala negara pada bulan Nopember 2005 telah ditetapkan target perdagangan kedua negara sebesar 10 miliar dolar AS dalam tiga tahun. Target ini telah tercapai pada 2008. Hal tersebut berarti bahwa perdagangan antara kedua negara telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,9 miliar dolar AS menjadi 10,1 miliar dolar AS dalam periode tahun 2005-2008. Walaupun terjadi sedikit penurunan pada 2009 menjadi 9,6 miliar dolar AS akibat krisis global. Namun pada 2010 diperkirakan perdagangan bilateral akan melampaui nilai 10 miliar dolar AS mengingat perdagangan bilateral periode Januari-September telah mencapai 9,3 miliar dolar AS. "Pertumbuhan ekspor kedua negara selama lima tahun terakhir mencatat peningkatan yang sangat positif sebesar 30 persen sedangkan pertumbuhan impor sebesar 24 persen,"tambahnya. Dari kerjasama ini, Indonesia mencatat peningkatan surplus perdagangan terhadap India dari 1,8 miliar dolar AS menjadi 5,2 miliar dolar AS. Investasi dari India ke Indonesia juga telah mengalami peningkatan dan saat ini telah mencapai 278 juta dolar AS di berbagai sektor seperti tekstil, industri metal, otomotif, mesin dan elektronik, dan berbagai jasa-jasa. Beberapa perusahaan besar telah melakukan investasi di Indonesia seperti Tata, Reliance, Bajaj dan TVS di bidang batu bara, jasa-jasa dan otomotif. (Ant)
Dalam kunjungan ini Mendag RI melakukan pertemuan bilateral dengan mitra kerjanya, Menteri Perdagangan dan Industri India, Mr. Shri Anand Sharma. "Di samping melakukan tukar pikiran dalam isu terbaru perdagangan multilateral dan regional, pembahasan terpusat pada hasil yang telah dicapai dan bagaimana meningkatkan dan memperluas kerjasama perdagangan, investasi serta ekonomi ke depan," kata Mendag Mari Pangestu. Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri sepakat untuk melanjutkan hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi dimana kedua pihak sepakat untuk memperluas dan memperdalam hubungan perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi. Dengan membentuk mekanisme hubungan yang lebih terarah baik di tingkat pemerintah maupun sektor swasta. "Sebagai salah satu wadah utama adalah perjanjian bilateral yang komprehensif dan kedua belah pihak sepakat bahwa perlu masuk ke tahap berikutnya untuk meningkatkan, memperluas dan mendiversifikasi perdagangan serta mendorong investasi,"katanya. Selain hal tersebut, kedua Menteri juga sepakat untuk membentuk forum dialog antar pemerintah tingkat menteri yang akan bertemu setiap tahun. Forum ini akan bertugas untuk mencari pemecahan masalah atas kendala yang dihadapi para pelaku usaha di lapangan serta lebih bersifat memberikan fasilitasi pada peningkatan intensitas perdagangan dan investasi. Pada pertemuan kedua kepala negara pada bulan Nopember 2005 telah ditetapkan target perdagangan kedua negara sebesar 10 miliar dolar AS dalam tiga tahun. Target ini telah tercapai pada 2008. Hal tersebut berarti bahwa perdagangan antara kedua negara telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,9 miliar dolar AS menjadi 10,1 miliar dolar AS dalam periode tahun 2005-2008. Walaupun terjadi sedikit penurunan pada 2009 menjadi 9,6 miliar dolar AS akibat krisis global. Namun pada 2010 diperkirakan perdagangan bilateral akan melampaui nilai 10 miliar dolar AS mengingat perdagangan bilateral periode Januari-September telah mencapai 9,3 miliar dolar AS. "Pertumbuhan ekspor kedua negara selama lima tahun terakhir mencatat peningkatan yang sangat positif sebesar 30 persen sedangkan pertumbuhan impor sebesar 24 persen,"tambahnya. Dari kerjasama ini, Indonesia mencatat peningkatan surplus perdagangan terhadap India dari 1,8 miliar dolar AS menjadi 5,2 miliar dolar AS. Investasi dari India ke Indonesia juga telah mengalami peningkatan dan saat ini telah mencapai 278 juta dolar AS di berbagai sektor seperti tekstil, industri metal, otomotif, mesin dan elektronik, dan berbagai jasa-jasa. Beberapa perusahaan besar telah melakukan investasi di Indonesia seperti Tata, Reliance, Bajaj dan TVS di bidang batu bara, jasa-jasa dan otomotif. (Ant)
No comments:
Post a Comment