Jakarta, (tvOne) Laporan dari dua instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas WNI dan TKI ternyata berbeda menyangkut dugaan pemerkosaan yang melibatkan pejabat tinggi Malaysia terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan di Jakarta, Jumat bahwa instansinya melalui kantor perwakilan RI di Kuala Lumpur telah menerima laporan mengenai insiden itu. Sedangkan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)Jumhur Hidayat memastikan tidak ada pemerkosaan yang terjadi pada 2007 itu. "Kami diinformasikan oleh rekan-rekan berdasarkan ingatan mereka pada tahun itu ketika masalah ini ditanya kepada yang bersangkutan ternyata yang bersangkutan saat itu memilih untuk tidak menindaklanjuti melalui laporan kepada polisi," kata Menlu Marty Natalegawa selepas pertemuan proyeksi kerja tahun 2011 . Ia mengaku telah mendengar ada laporan dari Migrant Care terkait masalah itu, dan Kemlu telah mendengar bahwa insiden tersebut diduga terjadi pada 2007. Menlu menyatakan bila ada perkembangan terbaru, maka pemerintah termasuk Kemlu akan bertindak karena tidak ada kepentingan apa pun kecuali melakukan perlindungan pada WNI. Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?
Di lain pihak, Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat memastikan tidak ada pemerkosaan atas seorang TKI bernama Rubingah oleh Menteri Malaysia Datuk Seri Rais Yatim. "Sudah ada keterangan langsung dari ibu Rubingah dan juga pernyataan tertulis bahwa beliau tidak pernah mengalami pemerkosaan selama bekerja di Malaysia," kata Jumhur di Cipanas, Jabar, Jumat, di sela-sela Rakornis BNP2TKI 5-7 Januari 2011. Jumhur menyampaikan hal itu setelah mendapat laporan dari stafnya dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Semarang yang menemui Rubingah di rumahnya di Desa Pagelak Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Jumat pagi. Kepala BNP2TKI sudah melaporkan perkembangan soal itu kepada Mennakertrans Muhaimin Iskandar per telepon. "Saya juga sudah melaporkan penjelasan ibu Rubingah kepada pak Muhaimin," kata Jumhur. Rubingah, sebagaimana disampaikan Kepala BP3TKI Semarang AB Rachman saat melapor kepada Jumhur, menceritakan ia bekerja di rumah Rais Yatim selama delapan tahun sejak 1999. "Selama itu baik-baik saja, tidak pernah ada pemerkosaan," katanya. Selain Rubingah, ada tiga orang TKI yang bekerja di rumah Rais di Negeri Sembilan Malaysia dan Rais pulang ke rumah itu satu bulan sekali. Rubingah, isteri Sukirman, mengaku sedih atas pemberitaan yang menyangkut dirinya itu. (Ant)
Di lain pihak, Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat memastikan tidak ada pemerkosaan atas seorang TKI bernama Rubingah oleh Menteri Malaysia Datuk Seri Rais Yatim. "Sudah ada keterangan langsung dari ibu Rubingah dan juga pernyataan tertulis bahwa beliau tidak pernah mengalami pemerkosaan selama bekerja di Malaysia," kata Jumhur di Cipanas, Jabar, Jumat, di sela-sela Rakornis BNP2TKI 5-7 Januari 2011. Jumhur menyampaikan hal itu setelah mendapat laporan dari stafnya dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Semarang yang menemui Rubingah di rumahnya di Desa Pagelak Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Jumat pagi. Kepala BNP2TKI sudah melaporkan perkembangan soal itu kepada Mennakertrans Muhaimin Iskandar per telepon. "Saya juga sudah melaporkan penjelasan ibu Rubingah kepada pak Muhaimin," kata Jumhur. Rubingah, sebagaimana disampaikan Kepala BP3TKI Semarang AB Rachman saat melapor kepada Jumhur, menceritakan ia bekerja di rumah Rais Yatim selama delapan tahun sejak 1999. "Selama itu baik-baik saja, tidak pernah ada pemerkosaan," katanya. Selain Rubingah, ada tiga orang TKI yang bekerja di rumah Rais di Negeri Sembilan Malaysia dan Rais pulang ke rumah itu satu bulan sekali. Rubingah, isteri Sukirman, mengaku sedih atas pemberitaan yang menyangkut dirinya itu. (Ant)
No comments:
Post a Comment