TEMPO Interaktif, Jakarta - Minum susu coklat hangat di musim penghujan, seperti sekarang, memang sangat asyik. Tapi rupanya, minum susu cokelat tak hanya memberikan kenikmatan. Rajin minum susu cokelat secara teratur ternyata juga mampu mengurangi peradangan atherosclerosis (plak yang menempel pembuluh darah yang memicu sakit jantung). Hal tersebut dibuktikan para peneliti dari Spanyol belum lama ini yang melibatkan 47 relawan berusia 55 tahun ke atas yang berisiko terkena serangan jantung. Separuh relawan diberikan susu bubuk cokelat 20 gram yang dicampur dengan susu tanpa lemak (skim) yang diminum dua kali sehari. Sementara satu kelompok lagi hanya mengonsumsi susu coklat tanpa campuran susu skim. Kedua kelompok diberi minum susu selama satu bulan penuh. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah. Hasilnya, partisipan yang hanya minum susu coklat dua kali sehari selama empat minggu mencatat penurunan risiko peradangan. Sementara kelompok yang minum susu coklat ditambah skim tidak mengalami perubahan. Partisipan yang hanya minum susu coklat juga mengalami kenaikan kadar kolesterol baik (HDL). Penelitian ini dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition. Kendati begitu, peneliti mengakui masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut soal ini. Atherosclerosis adalah peradangan di pembuluh darah dalam kadar yang masih rendah. Tampaknya asupan coklat secara reguler bisa mencegah atau mengurangi peradangan itu, kata Dr Ramon Estruch dari University of Barcelona seperti dilansir New York Times. Bukti baru penelitian itu semakin menambah deret manfaat susu. Bahkan sejak dulu, susu dipakai untuk menjaga kecantikan. Konon kabarnya, Cleopatra selalu melakukan mandi susu setiap hari untuk menjaga kecantikan dan kehalusan kulitnya. Ia juga tak lupa menambahkan susu unta segar untuk ritual mandinya. Selain itu, susu dapat pula dijadikan masker wajah. Pemakaian masker susu secara teratur diyakini ampuh untuk menghalau penuaan dini dan mengusir noda di wajah. Bagaimana Anda bisa meletakkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit hikmat yang mengubah segalanya.
Susu juga terbukti ampuh untuk mengurangi iritasi kulit, meringkan bintik-bintik merah pada bayi, mengurangi reaksi alergi pada kulit, dan membantu menyembuhkan luka. Cukup basuhkan susu manis atau asam, baik krim atau buttermilk, lalu biarkan mengering sendiri. Di tengah pembahasan tentangnya manfaat susu, muncul pula kegalauan para peneliti dari University of Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat. Pasalnya, anak-anak muda dewasa sekarang ini kurang dalam hal mengkonsumsi susu. Hasil studi yang dimuat Journal of Nutrition Education and Behavior ini menyatakan bahwa selama masa transisi dari tahap remaja ke tahap dewasa, laki-laki dan perempuan mengurangi konsumsi kalsium seharihari dengan rata-rata penurunan sekitar 153 miligram dan 194 miligram, dan berturut-turut setiap harinya. Kurangnya konsumsi kalsium, sesungguhnya merupakan sebuah permasalahan karena tidak mencapai berat puncak yang diharapkan. Sama seperti halnya simpanan untuk pensiunan, jika memulai untuk mengkonsumsi kalsum yang cukup setiap harinya, akan memiliki simpanan kalsium yang cukup apabila sudah mengalami masa tua nantinya. Lantas, seberapa banyak kalsium yang dibutuhkan dalam sehari? Masih belum dapat dipastikan dengan secara tepat, memang. Namun rekomendasi dari para ahli adalah sekitar 1.300 miligram untuk yang berumur 9 sampai 18 tahun, kemudian 1.000 miligram perhari untuk yang berumur dari 19 sampai 50 tahun, dan 1.200 miligram untuk yang berumur 51 tahun ke atas. Kendati begitu, mengkonsumsi kalsium saja ternyata tidak cukup. Manusia juga harus melakukan latihan untuk menguatkan tulang, seperti berjalan, jogging, dan lain sebagainya yang dapat membantu memaksimalkan sel-sel tulang dalam menyimpan kalsium. Kebanyakan mengkonsumsi protein tinggi juga tidak baik buat tulang, karena justru dapat membuat tulang menjadi rapuh. Selain susu, sayur-sayuran hijau juga memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi, seperti bayam dan brokoli. Lebih lanjut lagi, sayuran hijau memiliki keuntungan lebih, yakni mengandung vitamin K yang juga sangat baik untuk tulang. TIM INFO TEMPO
Susu juga terbukti ampuh untuk mengurangi iritasi kulit, meringkan bintik-bintik merah pada bayi, mengurangi reaksi alergi pada kulit, dan membantu menyembuhkan luka. Cukup basuhkan susu manis atau asam, baik krim atau buttermilk, lalu biarkan mengering sendiri. Di tengah pembahasan tentangnya manfaat susu, muncul pula kegalauan para peneliti dari University of Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat. Pasalnya, anak-anak muda dewasa sekarang ini kurang dalam hal mengkonsumsi susu. Hasil studi yang dimuat Journal of Nutrition Education and Behavior ini menyatakan bahwa selama masa transisi dari tahap remaja ke tahap dewasa, laki-laki dan perempuan mengurangi konsumsi kalsium seharihari dengan rata-rata penurunan sekitar 153 miligram dan 194 miligram, dan berturut-turut setiap harinya. Kurangnya konsumsi kalsium, sesungguhnya merupakan sebuah permasalahan karena tidak mencapai berat puncak yang diharapkan. Sama seperti halnya simpanan untuk pensiunan, jika memulai untuk mengkonsumsi kalsum yang cukup setiap harinya, akan memiliki simpanan kalsium yang cukup apabila sudah mengalami masa tua nantinya. Lantas, seberapa banyak kalsium yang dibutuhkan dalam sehari? Masih belum dapat dipastikan dengan secara tepat, memang. Namun rekomendasi dari para ahli adalah sekitar 1.300 miligram untuk yang berumur 9 sampai 18 tahun, kemudian 1.000 miligram perhari untuk yang berumur dari 19 sampai 50 tahun, dan 1.200 miligram untuk yang berumur 51 tahun ke atas. Kendati begitu, mengkonsumsi kalsium saja ternyata tidak cukup. Manusia juga harus melakukan latihan untuk menguatkan tulang, seperti berjalan, jogging, dan lain sebagainya yang dapat membantu memaksimalkan sel-sel tulang dalam menyimpan kalsium. Kebanyakan mengkonsumsi protein tinggi juga tidak baik buat tulang, karena justru dapat membuat tulang menjadi rapuh. Selain susu, sayur-sayuran hijau juga memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi, seperti bayam dan brokoli. Lebih lanjut lagi, sayuran hijau memiliki keuntungan lebih, yakni mengandung vitamin K yang juga sangat baik untuk tulang. TIM INFO TEMPO
No comments:
Post a Comment